Alat musik tradisional Jepang adalah bagian dari seni negara Jepang yang digunakan di masa lalu. Dalam acara seni di Jepang, alat musik kuno masih menghiasi panggung pertunjukan. Mulai dari alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul hingga ditiup dan juga digesek.
Beberapa alat musik lama masih digunakan dalam pertunjukan tertentu dan ada juga yang hanya tinggal kenangan. Ada kemungkinan alat musik negeri Sakura itu mengalami modernisasi atau dimodifikasi bentuknya agar sesuai dengan tuntutan zaman. Berikut ini adalah daftar macam-macam alat musik dari Jepang dan penjelasannya.
Daftar isi Artikel
Alat Musik Dari Jepang
Noh Mai
Noh Mai adalah tarian yang dilakukan oleh wanita Jepang dengan musik yang dibuat dengan seruling dan drum tangan kecil. Pada titik tertentu mereka menari untuk vokal dan musik perkusi. Tarian Noh Mai disatukan oleh rangkaian bentuk. Bentuk adalah pola gerak tubuh yang dilakukan dengan anggun dan indah.
Shakuhachi
Shakuhachi adalah ‘seruling Jepang’ yang dikenal publik saat ini sebagai “FUKESHAKUHACHI”. Konon, alat musik ini berasal dari zaman pertengahan zaman KAMAKURA. Saat itu seorang biksu ZEN bernama Kakushin, belajar di Tiongkok dan mempelajari lagu SHAKUHACHI.
Wadaiko
Wadaiko adalah alat musik tradisional Jepang yang konon dibawa dari Tiongkok ketika agama Buddha masuk ke Jepang. Wadaiko memiliki bentuk dan jenis. Mulai dari yang bulat pipih seperti gendang, lonjong panjang seperti gendang, hingga yang paling besar seperti gendang.
Bon Odori
Sebuah tarian rakyat Jepang yang populer, Bon Odori memiliki sejarah 600 tahun. Konon tarian ini berasal dari upacara Buddhis ‘Urabone’. Tujuan menari adalah untuk menyambut arwah leluhur kembali.
Biwa
Biwa adalah sejenis kecapi berleher pendek yang digunakan dalam musik tradisional Jepang. Kabarnya Biwa diperkenalkan dari China. Biwa adalah alat musik petik dan ada tiga variasi biwa yang berbeda. Salah satunya adalah Gaku Biwa, yang dicirikan dengan memiliki pasak yang tebal dan kecil untuk senar.
Kabuki
Kabuki adalah bentuk teater klasik yang berkembang pada awal abad ke-17. Ini memiliki ciri khas, yaitu ritme kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh aktor, kostum super mewah, riasan mencolok (kumadori), dan penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek khusus di atas panggung.
Shamisen
Shamisen adalah alat musik petik tradisional Jepang yang memiliki suara mirip dengan banjo. Penggunaan alat ini dikabarkan setidaknya sejak abad ke-17 sehingga menjadi bagian penting dalam musik tradisional Jepang.
Nihon Buyo
Nihon buyō (日本舞踊, tarian Jepang) adalah terjemahan bahasa Jepang dari istilah bahasa Inggris tarian Jepang. Istilah “beli” pertama kali diperkenalkan oleh budayawan Tsubouchi Shōy dan Fukuchi Genichirō yang merujuk pada dua kelompok besar tarian klasik Jepang: mai (舞) dan odori (踊).
Koto
Alat musik ini menyerupai kecapi di Indonesia. Masuk ke Jepang sejak abad ke-7, alat musik ini dikenal sebagai alat musik istana. Sejak abad ke-17, alat musik koto biasanya dimainkan sendiri tanpa iringan alat musik lain
Sasara
Sasara adalah genta yang terbuat dari bilah kayu yang dihubungkan dengan tali atau kabel. Alat musik ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan yang lain.
Kokiriko
Kokiriko adalah alat musik idiofon berupa untaian lempengan-lempengan kayu yang bila dibunyikan akan saling bersentuhan dalam suatu rantai.
Kane
Kokiriko adalah alat musik idiofon berupa untaian lempengan-lempengan kayu yang bila dibunyikan akan saling bersentuhan dalam suatu rantai.
Demikian ulasan tentang Berbagai Macam Alat Musik Dari Jepang Beserta Penjelasannya, semoga bermnfaat.